5 Cara Membuat Anak Suka Membaca Sejarah

Sejarah sering kali dianggap membosankan oleh anak-anak karena identik dengan hafalan tahun, nama tokoh, dan peristiwa yang terasa jauh dari kehidupan mereka. Padahal, sejarah adalah jendela untuk memahami bagaimana dunia terbentuk, mengenal tokoh inspiratif, dan belajar dari kesalahan masa lalu.

Kunci agar anak tertarik pada sejarah adalah cara penyampaiannya. Jika dikemas dengan kreatif, sejarah bisa menjadi petualangan seru yang membuat anak merasa seperti sedang menjelajahi waktu.


Mengapa Penting Anak Suka Membaca Sejarah?

Membaca sejarah sejak dini membantu anak mengembangkan wawasan luas, kemampuan berpikir kritis, dan empati. Mereka belajar memahami sebab-akibat dari sebuah peristiwa dan melihat bagaimana keputusan masa lalu memengaruhi kehidupan saat ini.

Selain itu, sejarah mengajarkan nilai-nilai seperti keberanian, kerja sama, dan perjuangan. Dengan pendekatan yang tepat, anak tidak hanya menghafal fakta, tapi juga mampu mengaitkan pelajaran sejarah dengan kehidupan mereka.


1. Ceritakan Sejarah dengan Cara Menyenangkan

Daripada menyuruh anak membaca buku teks tebal, mulailah dengan bercerita. Gunakan intonasi yang bervariasi, ekspresi wajah yang hidup, dan gaya bahasa yang sesuai usia anak.

Misalnya, ketika menceritakan sejarah kemerdekaan Indonesia, fokuskan pada kisah tokoh seperti Bung Tomo yang berjuang dengan semangat luar biasa. Buat anak merasa seolah mereka berada di sana, mendengar sorakan pejuang, dan merasakan ketegangan pertempuran.

Anda juga bisa mengaitkan dengan ceritakan sejarah dengan cara menyenangkan agar pengalaman membaca jadi lebih menghibur.


2. Gunakan Buku Bergambar dan Komik Sejarah

Visual yang menarik bisa membuat anak betah membaca. Pilih buku sejarah bergambar atau komik yang memadukan ilustrasi dengan fakta. Misalnya, komik yang menceritakan kisah tokoh dunia seperti Albert Einstein atau Raden Ajeng Kartini dengan gaya narasi ringan.

Selain memudahkan pemahaman, gambar juga membantu anak mengingat detail peristiwa dengan lebih baik. Buku seperti ini sangat cocok untuk anak yang baru mulai tertarik membaca sejarah.


3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Kreatif

Anak belajar lebih cepat jika mereka terlibat langsung. Anda bisa mengajak mereka membuat timeline sejarah menggunakan kertas dan spidol warna-warni, atau membuat diorama kecil yang menggambarkan peristiwa penting.

Misalnya, saat belajar tentang zaman kerajaan, buat miniatur candi dari tanah liat atau kardus bekas. Aktivitas ini bukan hanya memperkuat pemahaman, tapi juga melatih kreativitas mereka.


4. Hubungkan Sejarah dengan Kehidupan Sehari-hari

Anak akan lebih tertarik jika mereka bisa melihat relevansi sejarah dengan kehidupan mereka. Contohnya, ketika mengajarkan tentang sejarah makanan, ajak mereka mencoba resep tradisional. Saat membahas sejarah kota, ajak mereka berjalan-jalan mengunjungi bangunan tua atau museum setempat.

Dengan begitu, mereka memahami bahwa sejarah bukan hanya cerita lama, tetapi bagian dari kehidupan yang masih terasa sampai sekarang.


5. Gunakan Media Digital untuk Menarik Perhatian

Di era digital, banyak platform yang menyajikan sejarah dengan format menarik, seperti video animasi, podcast anak, atau game edukasi bertema sejarah.

Misalnya, ada game yang mengajak pemain menjelajahi peradaban kuno atau memecahkan teka-teki sejarah. Media seperti ini bisa menjadi pintu masuk yang efektif untuk membuat anak tertarik membaca lebih banyak tentang topik tersebut.


Menjadikan Membaca Sejarah Sebagai Kebiasaan

Agar anak benar-benar suka membaca sejarah, jadikan kegiatan ini sebagai bagian dari rutinitas harian. Misalnya, baca satu cerita sejarah singkat sebelum tidur, atau sediakan satu hari khusus dalam seminggu untuk “petualangan sejarah” di rumah.

Anda bisa mengaitkan hal ini dengan tips dari buat membaca jadi kebiasaan agar prosesnya konsisten dan menyenangkan.


Penutup

Membuat anak suka membaca sejarah bukanlah tugas yang mustahil. Dengan pendekatan yang kreatif—mulai dari bercerita, menggunakan media visual, hingga melibatkan mereka dalam aktivitas interaktif—sejarah bisa menjadi salah satu topik favorit mereka.

Ketika anak menikmati belajar sejarah, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun rasa identitas, memahami nilai perjuangan, dan siap menjadi generasi yang menghargai masa lalu untuk membentuk masa depan yang lebih baik.