7 Ide Aktivitas Anak untuk Belajar Bahasa Kedua

Belajar bahasa kedua sejak dini punya banyak manfaat. Anak bukan hanya bisa berkomunikasi lebih luas, tapi juga punya kemampuan berpikir yang lebih fleksibel dan terbiasa dengan perbedaan budaya. Sayangnya, banyak orang tua menganggap belajar bahasa asing itu harus lewat kursus atau buku teks yang serius. Padahal, anak justru lebih mudah menyerap bahasa ketika belajar sambil bermain.

Di artikel ini, kita akan bahas beberapa ide aktivitas yang bisa membantu anak belajar bahasa kedua dengan cara menyenangkan, tanpa tekanan, dan tetap efektif.


Mengapa Anak Perlu Belajar Bahasa Kedua?

Sebelum masuk ke aktivitas, penting untuk memahami kenapa belajar bahasa kedua sejak dini sangat bermanfaat. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak punya “golden age” dalam pemerolehan bahasa. Di usia ini, otak mereka lebih cepat menangkap kosakata, intonasi, dan pola kalimat baru.

Selain itu, menguasai lebih dari satu bahasa bisa meningkatkan kemampuan kognitif, daya ingat, bahkan kreativitas anak. Anak juga jadi lebih percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain, baik di lingkungan sekolah maupun dunia digital.

Kalau belajar bahasa kedua dilakukan dengan cara fun, anak akan menganggap bahasa asing itu bagian dari permainan, bukan kewajiban yang membosankan.


Aktivitas 1: Bernyanyi dengan Lagu Anak Berbahasa Asing

Musik sebagai jembatan bahasa

Anak-anak suka musik. Lagu dengan nada ceria dan lirik sederhana bisa jadi sarana efektif untuk belajar bahasa kedua. Misalnya, lagu anak dalam bahasa Inggris seperti Twinkle Twinkle Little Star atau lagu populer dari kartun berbahasa asing.

Saat anak ikut bernyanyi, mereka secara alami menghafal kosakata baru tanpa sadar sedang belajar. Repetisi lirik membuat kata-kata asing jadi familiar. Orang tua bisa memutar lagu setiap hari sebagai rutinitas ringan.

Tips penerapan

  • Pilih lagu yang sesuai usia anak.
  • Ajak anak menari atau melakukan gerakan tangan biar lebih seru.
  • Tanyakan arti lirik dengan bahasa sehari-hari, sehingga anak tahu konteks kata yang mereka nyanyikan.

Aktivitas 2: Membaca Buku Bergambar dalam Bahasa Kedua

Membuat cerita jadi sarana belajar

Buku cerita bergambar adalah media paling efektif untuk anak kecil. Visual membantu mereka memahami arti kata tanpa perlu terjemahan panjang. Saat orang tua membacakan cerita, anak bukan hanya mendengar bunyi bahasa, tapi juga menghubungkan kata dengan gambar.

Misalnya, buku cerita sederhana berbahasa Inggris dengan ilustrasi hewan. Anak bisa mengenal kata dog, cat, atau bird sambil menunjuk gambar.

Tips penerapan

  • Mulai dari buku bergambar dengan kalimat pendek.
  • Baca dengan ekspresi dan intonasi yang jelas.
  • Ulangi buku yang sama beberapa kali agar kosakata menempel.

Aktivitas 3: Menonton Kartun atau Film Edukatif

Visual plus audio jadi kombinasi ideal

Anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh tayangan visual. Kartun dalam bahasa kedua bisa jadi cara seru untuk belajar. Dengan adanya konteks cerita dan gambar bergerak, anak jadi lebih mudah menangkap arti kata.

Misalnya, menonton kartun berbahasa Spanyol atau Jepang yang ringan dan edukatif. Dengan subtitle sederhana, anak bisa menghubungkan kata asing dengan bahasa ibu.

Tips penerapan

  • Pilih durasi pendek (10–20 menit) agar anak tidak bosan.
  • Dampingi anak saat menonton, lalu diskusikan isi cerita.
  • Ulangi kosakata tertentu dari tayangan dalam percakapan sehari-hari.

Aktivitas 4: Bermain Game Edukatif

Belajar sambil main jadi lebih asik

Saat ini banyak aplikasi dan game edukasi bahasa asing yang dirancang khusus untuk anak. Misalnya, game tebak gambar, puzzle huruf, atau permainan matching kata. Anak jadi merasa sedang main, padahal sebenarnya mereka sedang belajar kosakata baru.

Selain itu, ada juga board game keluarga yang menggunakan bahasa asing sederhana. Ini bisa jadi aktivitas bonding yang menyenangkan.

Tips penerapan

  • Pilih aplikasi/game yang sesuai usia (tidak terlalu rumit).
  • Batasi durasi bermain agar tidak berlebihan.
  • Ajak anak mengulang kata dari game di dunia nyata.

Aktivitas 5: Roleplay atau Bermain Peran

Meniru kehidupan nyata dengan bahasa kedua

Anak suka berpura-pura jadi dokter, kasir, guru, atau tokoh kartun. Aktivitas roleplay ini bisa dimanfaatkan untuk belajar bahasa kedua. Misalnya, bermain peran sebagai penjual dan pembeli menggunakan bahasa Inggris sederhana: “Hello, how much is this?”“It’s two dollars.”

Dengan cara ini, anak belajar kalimat praktis yang bisa langsung digunakan dalam percakapan nyata.

Tips penerapan

  • Gunakan mainan sebagai properti (boneka, kasir mini, dll).
  • Ajarkan kalimat pendek yang sering dipakai sehari-hari.
  • Jangan khawatir kalau grammar anak belum sempurna, fokus pada keberanian berbicara.

Aktivitas 6: Menggunakan Flashcard Bergambar

Visual sederhana untuk kosakata baru

Flashcard adalah media klasik tapi efektif. Dengan kartu bergambar, anak bisa menghubungkan kata dengan visual secara cepat. Misalnya, kartu bergambar buah dengan kata apple, banana, orange.

Orang tua bisa membuat sendiri flashcard sederhana dengan kertas berwarna atau mencetak template gratis dari internet.

Tips penerapan

  • Gunakan sesi singkat (5–10 menit per hari).
  • Lakukan kuis kecil dengan memberi hadiah kecil agar lebih seru.
  • Tempel flashcard di dinding rumah biar anak sering melihat.

Aktivitas 7: Percakapan Ringan Sehari-hari

Bahasa asing jadi bagian dari rutinitas

Cara paling efektif belajar bahasa adalah dengan praktik sehari-hari. Orang tua bisa menyelipkan kosakata bahasa kedua dalam percakapan harian. Misalnya, saat sarapan: “Do you want milk or juice?” atau saat tidur: “Good night, sweet dreams.”

Dengan cara ini, anak terbiasa mendengar dan merespons bahasa asing tanpa merasa sedang belajar formal.

Tips penerapan

  • Mulai dengan kata/kalimat pendek.
  • Ulangi secara konsisten agar anak terbiasa.
  • Berikan respon positif saat anak mencoba berbicara.

Bagaimana Agar Aktivitas Ini Konsisten?

Kunci utama sukses belajar bahasa kedua anak adalah konsistensi dan keseruan. Jangan membuatnya jadi beban atau ujian. Anak akan lebih cepat belajar kalau merasa senang dan tidak takut salah.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk ikut terlibat. Kalau orang tua menunjukkan antusiasme, anak akan meniru semangat tersebut.

Kalau butuh inspirasi lebih, bisa coba baca artikel lain seperti Cara Anak Belajar Bahasa Asing dengan Metode Fun agar belajar terasa menyenangkan, atau cek Platform Belajar Bahasa Asing Gratis dan Efektif supaya tahu pilihan sumber belajar yang tepat.


Penutup

Belajar bahasa kedua untuk anak tidak harus lewat kursus formal. Dengan aktivitas sehari-hari seperti bernyanyi, membaca buku, menonton kartun, sampai bermain peran, anak bisa menyerap kosakata baru tanpa merasa terbebani.

Semakin dini anak dikenalkan pada bahasa asing, semakin besar peluang mereka untuk fasih dan percaya diri menggunakannya di masa depan. Jadi, yuk jadikan belajar bahasa kedua sebagai bagian dari rutinitas menyenangkan di rumah.