Belajar Lewat Video: Efektifkah untuk Pelajar?

Belajar Lewat Video: Efektifkah untuk Pelajar?

Di era digital seperti sekarang, video bukan cuma jadi hiburan. Video juga berubah jadi salah satu media edukasi yang paling populer, terutama di kalangan pelajar. Tapi, muncul pertanyaan penting: apakah belajar lewat video benar-benar efektif? Atau justru bikin kita cepat bosan dan susah fokus?

Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana video digunakan sebagai media pembelajaran, kelebihan dan kekurangannya, serta tips supaya belajar lewat video benar-benar efektif dan nggak cuma jadi "nonton doang".


Mengapa Video Jadi Media Belajar yang Digemari?

Saat ini, video edukasi bisa ditemukan di mana saja: YouTube, TikTok, platform EdTech, hingga website sekolah. Alasannya jelas—video menggabungkan audio, visual, dan narasi, yang membuat informasi lebih mudah dipahami dan diingat.

Berikut alasan kenapa video disukai pelajar:

  • Visual menarik: Gambar bergerak dan animasi membuat otak lebih aktif
  • Audio membantu pemahaman: Penjelasan dengan intonasi yang tepat membantu proses kognitif
  • Fleksibel: Bisa diputar ulang kapan saja
  • Pendek dan langsung ke poin: Banyak video dibuat singkat tapi padat
  • Multiplatform: Bisa diakses lewat HP, laptop, bahkan TV

Jenis-Jenis Video Pembelajaran yang Populer

Tidak semua video edukasi itu sama. Berikut beberapa jenis video yang sering digunakan dalam proses belajar:

1. Video Animasi Edukatif

Biasanya digunakan untuk menjelaskan konsep abstrak dengan bantuan visual. Cocok untuk pelajaran IPA, Matematika, Sejarah, dll.

Contoh channel: Kok Bisa?, CrashCourse, Kurzgesagt

2. Video Tutorial Langkah-demi-Langkah

Biasa ditemukan di bidang praktis seperti coding, desain, atau memasak. Video jenis ini menunjukkan cara mengerjakan sesuatu dari awal sampai akhir.

Contoh: tutorial Photoshop, cara membuat website, atau eksperimen sains.

3. Rekaman Kuliah atau Presentasi

Video yang berisi penjelasan guru atau dosen secara langsung. Biasanya dilengkapi dengan slide presentasi.

Contoh: Video kelas daring di Ruangguru, Zenius, atau YouTube Education.

4. Microlearning Video (Singkat, Fokus, Langsung Poin)

Durasi hanya 1–3 menit dan membahas satu topik kecil dengan padat dan jelas. Banyak ditemukan di TikTok Edu atau Instagram Reels.


Apakah Video Efektif untuk Semua Pelajar?

Jawabannya tergantung. Video bisa sangat efektif, tapi ada juga tantangan yang harus dihadapi. Mari kita bahas secara objektif.


Kelebihan Belajar Lewat Video

✅ 1. Menyajikan Informasi Secara Kompleks Tapi Ringan

Dengan bantuan animasi dan narasi, topik yang rumit bisa disederhanakan. Misalnya, cara kerja jantung atau teori relativitas bisa dijelaskan dengan gaya yang mudah dimengerti.

✅ 2. Membantu Gaya Belajar Visual dan Auditori

Video sangat cocok untuk pelajar yang dominan gaya belajar visual dan auditori karena menggabungkan gambar dan suara.

✅ 3. Bisa Diulang Kapan Saja

Salah satu kelebihan besar video adalah bisa diputar ulang berkali-kali. Ini sangat membantu saat kita butuh mengulang bagian yang belum dipahami.

✅ 4. Lebih Menarik dari Buku Teks

Konten video biasanya disusun dengan storytelling, musik latar, bahkan ilustrasi lucu yang bikin pelajar lebih tertarik.


Kekurangan Belajar Lewat Video

❌ 1. Risiko Pasif Konsumsi

Tanpa aktivitas tambahan, belajar lewat video bisa berubah jadi aktivitas pasif—hanya menonton tanpa benar-benar memahami.

❌ 2. Rentan Terdistraksi

Nonton di YouTube bisa tergoda klik video lain yang nggak berkaitan. Apalagi kalau belajar pakai HP.

❌ 3. Tidak Semua Video Berkualitas

Banyak video edukasi yang tidak melalui proses kurasi akademis, sehingga informasinya bisa tidak akurat atau terlalu dangkal.

❌ 4. Kurang Interaksi

Berbeda dengan diskusi kelas atau tanya jawab langsung, video tidak memberikan ruang untuk feedback instan.


Tips Supaya Belajar Lewat Video Jadi Efektif

Supaya kamu nggak sekadar “nonton doang”, berikut beberapa strategi supaya belajar lewat video lebih maksimal:

🎯 1. Pilih Video dari Channel Terpercaya

Pastikan konten datang dari sumber edukatif yang kredibel. Beberapa channel edukasi populer di Indonesia:

  • Kok Bisa?
  • Zenius
  • Ruangguru
  • TED-Ed Indonesia
  • BelajarPintar

Baca juga: Channel YouTube Edukasi untuk Belajar Mandiri untuk daftar rekomendasi lainnya

📝 2. Catat Poin Penting

Sambil menonton, siapkan buku catatan atau aplikasi Notion. Catat definisi, rumus, atau insight penting. Ini akan membantu otak menyerap informasi secara aktif.

⏯️ 3. Gunakan Fitur Playback dan Subtitle

  • Slow playback untuk bagian sulit
  • Skip bagian yang sudah dikuasai
  • Aktifkan subtitle untuk pelajaran bahasa atau materi asing

🧠 4. Gabungkan dengan Aktivitas Interaktif

Setelah menonton:

  • Kerjakan latihan soal
  • Diskusikan dengan teman
  • Jelaskan ulang materi dengan suaramu sendiri (teknik Feynman)

📆 5. Jadwalkan Waktu Nonton

Tentukan kapan kamu nonton video edukasi, misalnya: 30 menit tiap pagi sebelum belajar. Jangan digabung sama waktu nonton hiburan supaya tetap fokus.


Bagaimana Guru Bisa Memanfaatkan Video dalam Proses Belajar-Mengajar?

Untuk para pendidik, video juga bisa jadi alat bantu pengajaran yang powerful. Berikut beberapa cara penggunaannya:

  • Sisipkan video pendek dalam presentasi kelas
  • Buat tugas review video + resume isi kontennya
  • Gunakan video untuk pemanasan sebelum diskusi
  • Minta siswa membuat video edukatif sendiri sebagai tugas akhir

Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar dari video, tapi juga belajar melalui video.


Integrasi Video dengan Media Interaktif

Kalau mau hasil lebih maksimal, kombinasikan video dengan media interaktif seperti:

  • Mind mapping setelah nonton
  • Kahoot! kuis berdasarkan isi video
  • Jamboard untuk brainstorming ide dari video
  • Padlet untuk review bareng

Baca juga: Media Interaktif untuk Belajar Lebih Menyenangkan agar tahu caranya bikin belajar jadi lebih hidup


Belajar Lewat Video: Cocok untuk Siapa?

Media ini sangat cocok untuk:

  • Pelajar visual dan auditori
  • Pembelajar mandiri
  • Siswa dengan akses internet stabil
  • Remaja yang lebih suka multimedia dibanding teks

Namun, tidak semua materi bisa disampaikan hanya dengan video. Untuk pelajaran yang membutuhkan praktik atau diskusi mendalam, video harus dilengkapi metode belajar lain.


Penutup Naratif: Video Adalah Jembatan Belajar yang Modern dan Adaptif

Belajar lewat video bukan sekadar tren, tapi bagian dari transformasi pendidikan modern. Jika dimanfaatkan dengan bijak, video bisa menjadi media yang sangat efektif dalam membantu proses belajar—baik untuk pelajar, guru, maupun orang tua.

Kuncinya bukan di durasi atau jumlah video yang ditonton, tapi bagaimana kita menyerap dan memproses informasi dari video tersebut.

Jadi, yuk mulai ubah kebiasaan “nonton doang” jadi “belajar aktif lewat video”! Mulai dari cari channel edukatif favorit, atur jadwal nonton, dan gabungkan dengan media belajar lainnya.