Manfaat Journaling untuk Anak dan Remaja: Cara Seru Latih Emosi dan Kreativitas
Journaling alias menulis jurnal bukan cuma aktivitas untuk orang dewasa. Buat anak dan remaja, journaling bisa jadi kegiatan menyenangkan yang ternyata punya banyak manfaat luar biasa—baik dari sisi emosional, kreativitas, sampai kemampuan berpikir.
Di tengah dunia serba cepat dan penuh distraksi, kegiatan sederhana seperti journaling justru bisa bantu anak lebih fokus, sadar diri, dan mengenali perasaan mereka. Yuk, kita bahas kenapa journaling penting, manfaatnya apa aja, dan gimana cara memulainya dengan seru!
Apa Itu Journaling dan Kenapa Cocok Buat Anak?
Journaling adalah kegiatan menulis tentang apa yang kita rasakan, pikirkan, atau alami dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya bisa macam-macam: menulis cerita, menulis daftar syukur, menggambar, hingga mencatat mimpi atau cita-cita.
Untuk anak dan remaja, journaling bisa jadi sarana untuk:
- Mengekspresikan emosi
- Mencurahkan unek-unek yang sulit diungkapkan lewat lisan
- Menyimpan kenangan atau momen penting
- Latihan menulis dan berpikir secara terstruktur
Anak yang terbiasa journaling juga cenderung lebih sadar diri, tenang saat menghadapi stres, dan lebih kreatif dalam menyampaikan ide.
Manfaat Journaling untuk Anak dan Remaja
1. Meningkatkan Kesadaran Diri (Self-Awareness)
Dengan menulis jurnal, anak belajar mengenali perasaan mereka. Misalnya:
“Hari ini aku kesal karena teman enggak ngajak main. Tapi aku juga senang karena ibu bikin makanan favorit.”
Melalui tulisan seperti ini, anak jadi lebih mengenali emosi yang muncul dalam diri dan belajar bahwa perasaan itu bisa campur aduk—dan semua valid!
2. Melatih Regulasi Emosi
Ketika anak bisa menulis apa yang dia rasakan, secara otomatis mereka belajar meredam emosi negatif seperti marah, kecewa, atau cemas. Ini juga bisa mencegah mereka melampiaskan emosi secara meledak-ledak.
Apalagi kalau orang tua ikut mendampingi dan membahas isi jurnalnya dengan penuh empati.
3. Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Bahasa
Tanpa sadar, anak yang rutin journaling akan makin lancar menulis. Kata-katanya makin kaya, struktur kalimatnya makin bagus, dan kemampuan narasinya makin berkembang.
Cara seru mengekspresikan pikiran ini bisa jadi bekal penting untuk pelajaran di sekolah maupun karier kreatif ke depan. Cek juga rekomendasi Aplikasi Menulis Digital untuk Anak yang Suka Cerita.
4. Membantu Anak Fokus dan Berpikir Kritis
Saat menulis jurnal, anak akan mengingat kembali apa yang terjadi hari itu, mana yang penting, dan kenapa mereka merasa seperti itu. Ini melatih fokus, kemampuan refleksi, dan berpikir logis.
Mereka juga bisa menulis rencana ke depan, mencatat hal menarik, atau membuat to-do list versi mereka.
5. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas
Journaling gak melulu soal menulis serius. Anak bisa menghias jurnalnya, menggambar karakter lucu, menempel stiker, bahkan membuat komik kecil. Semua itu bisa melatih daya cipta mereka.
Catat hal-hal menarik setiap hari agar rasa ingin tahu mereka tetap hidup. Ini juga bisa jadi cara ringan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu pada anak.
6. Membantu Anak Melepas Stres
Anak-anak juga bisa stres, lho. Entah karena tugas sekolah, pertemanan, atau hal-hal yang tampak sepele di mata orang dewasa. Journaling bisa jadi ‘pelarian’ positif untuk melepaskan stres mereka tanpa harus marah-marah.
7. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Optimisme
Dengan rutin menulis hal-hal yang membuat mereka senang atau bersyukur setiap hari, anak bisa lebih positif dalam melihat hidup. Mereka belajar bahwa dalam hari yang buruk pun, pasti ada satu dua hal kecil yang bisa disyukuri.
Misalnya:
“Hari ini ulangan susah, tapi aku senang karena main hujan bareng teman.”
Jenis-Jenis Journaling yang Cocok untuk Anak
Gratitude Journal (Jurnal Syukur)
Isi jurnal ini dengan 3 hal yang disyukuri setiap hari. Simple tapi ampuh banget buat menanamkan kebiasaan positif.
Mood Tracker
Anak bisa menggambar wajah (senyum, sedih, marah, dll.) sesuai perasaannya hari itu. Bisa digabung dengan warna dan angka.
Jurnal Cerita Harian
Tulis kejadian penting atau lucu yang dialami. Bisa dalam bentuk paragraf, gambar, atau dialog.
Jurnal Kreatif
Campur antara teks dan gambar. Anak bebas menggambar, mewarnai, atau menempel benda kecil seperti tiket atau foto.
Tips Memulai Journaling Bareng Anak
1. Gunakan Buku atau Aplikasi yang Menarik
Pilih buku catatan dengan cover lucu atau aplikasi journaling ramah anak. Ada banyak aplikasi yang menyajikan journaling dalam bentuk digital yang interaktif dan aman.
2. Jadikan Rutinitas Ringan
Ajak anak journaling 5–10 menit sebelum tidur atau setelah pulang sekolah. Jangan dipaksa. Yang penting konsisten.
3. Jangan Koreksi Isinya
Biarkan mereka menulis dengan bebas. Tidak perlu koreksi tata bahasa atau ejaan. Fokusnya adalah ekspresi, bukan nilai.
4. Bikin Kegiatan Ini Menyenangkan
Tambahkan stiker, pulpen warna-warni, atau berikan tema lucu tiap minggu seperti: “Tuliskan mimpimu hari ini” atau “Kalau kamu bisa jadi superhero…”
Manfaat Jangka Panjang dari Journaling Sejak Dini
Anak yang terbiasa journaling akan lebih mampu:
- Mengenal dirinya sendiri
- Menghadapi masalah dengan tenang
- Mengekspresikan pikiran secara jelas
- Menjaga mental tetap sehat
- Menjadi pribadi yang reflektif dan kreatif
Semua itu adalah bekal penting untuk menghadapi masa remaja dan dewasa yang penuh tantangan.
Tulisan Kecil, Dampak Besar
Journaling bukan sekadar kegiatan iseng atau tugas tambahan. Buat anak dan remaja, ini bisa jadi media healing, refleksi, sekaligus pengembangan diri yang menyenangkan.
Gak ada kata terlalu dini untuk mulai journaling. Justru makin muda mereka terbiasa menulis dan mengenal diri, makin kuat pondasi emosional dan kreativitas mereka.
Yuk, bantu anak temukan “suara dalam dirinya” lewat jurnal yang personal dan penuh warna!