Trending

Bayangkan kamu bisa melihat sistem pernapasan manusia secara tiga dimensi, atau menjelajahi tata surya langsung dari ruang kelas hanya dengan membuka kamera HP. Kedengarannya seperti adegan film fiksi ilmiah? Faktanya, semua itu bisa dilakukan berkat teknologi Augmented Reality (AR). Dalam dunia pendidikan, AR bukan cuma tren teknologi. AR membawa cara

Dunia terus berkembang dan kebutuhan keterampilan di masa depan pun ikut berubah. Salah satu bidang yang kini semakin penting untuk dikuasai pelajar adalah STEM — singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Tapi belajar STEM itu gak harus kaku atau melulu soal angka-angka rumit. Sekarang sudah banyak platform belajar STEM untuk

Siapa bilang belajar harus ribet? Sekarang, kamu bisa memanfaatkan berbagai tools dari Google yang gratis, praktis, dan super membantu buat pelajar zaman sekarang. Mau itu bikin catatan, ngatur jadwal, kerja kelompok, atau presentasi—semua bisa kamu lakukan dengan Google Tools untuk belajar yang bisa diakses hanya dengan satu akun Gmail!

Zaman sekarang, tugas sekolah bukan cuma nulis esai atau bikin makalah panjang. Dengan bantuan teknologi digital, kamu bisa bikin proyek yang jauh lebih menarik, interaktif, dan pastinya... gak ngebosenin! Apalagi buat kamu yang suka eksplorasi, bikin desain, video, atau presentasi kece—ini saatnya tampil beda lewat proyek digital kreatif. Dalam

Pernah ngerasa stuck ngerjain PR tengah malam dan nggak ada yang bisa ditanya? Atau lagi belajar mandiri tapi bingung karena nggak ngerti penjelasan di buku? Nah, sekarang kamu nggak harus panik atau tunggu besok pagi buat tanya guru—karena sudah ada chatbot edukasi, si asisten belajar digital yang siap bantu

Belajar bukan cuma soal membaca buku dan mengerjakan soal sendirian. Di era digital seperti sekarang, kemampuan untuk bekerja sama dalam tim menjadi semakin penting—dan salah satu pendekatan belajar yang makin relevan adalah belajar kolaboratif secara online. Belajar kolaboratif artinya pelajar tidak hanya pasif menerima materi, tetapi aktif berdiskusi, berbagi

Di zaman informasi serba cepat seperti sekarang, kemampuan untuk berpikir kritis atau critical thinking sudah bukan lagi keunggulan tambahan—tapi sebuah kebutuhan dasar. Apalagi buat pelajar generasi Z yang hidup di era digital, berpikir kritis sangat penting agar tidak gampang terpengaruh, lebih logis dalam membuat keputusan, dan mampu memecahkan masalah

1. Berpikir Kritis (Critical Thinking) Kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif, mengevaluasi bukti, dan membuat keputusan logis. Kenapa penting: * Informasi di internet sangat banyak, tapi tidak semuanya benar * Pelajar perlu tahu cara memilah fakta dan opini Cara melatihnya: * Sering bertanya “kenapa” dan “bagaimana” * Latihan debat atau diskusi * Mengulas kembali pelajaran

Belajar di era digital sekarang sudah jauh berbeda dari zaman dulu. Kalau dulu kita hanya mengandalkan buku cetak dan catatan guru, sekarang belajar bisa dilakukan lewat aplikasi yang interaktif, menyenangkan, dan tentu saja… bisa dari mana saja. Buat para pelajar, belajar bukan lagi aktivitas yang membosankan. Dengan bantuan teknologi, proses

Generasi Z—yaitu mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an—adalah generasi pertama yang lahir dan tumbuh di tengah dunia digital. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan teknologi sejak kecil. Tapi justru karena itu, pendekatan belajar untuk Gen Z juga harus disesuaikan: lebih fleksibel, visual, dan berbasis